Terasi atau dalam bahasa Malaysia disebut belacan merupakan salah satu bumbu utama dalam masakan tradisional kawasan Asia, termasuk Indonesia. Terasi adalah produk awetan ikan-ikan atau rebon (udang kecil) yang telah diolah melalui proses pemeraman atau fermentasi, penggilingan atau penumbukan dan penjemuran yang berlangsung selama kurang lebih 20 hari.
Ke dalam produk terasi tersebut ditambahkan garam yang berfungsi sebagai bahan pengawet, berbentuk seperti pasta dan berwarna hitam-coklat, kadang ditambah dengan bahan pewarna sehingga menjadi kemerahan.~
Terasi ada dua jenis yaitu terasi berbahan udang kecil (rebon) dan terasi ikan. Usaha pembuatan terasi ini di Indonesia masih jarang dikerjakan oleh masyarakat menengah ke bawah. Kebanyakan yang menjadi produsen terasi adalah industri besar.
Padahal proses pembuatan terasi ini cukup dibilang sederhana dan mudah dilakukan, apalagi produk terasi merupakan bahan utama bagi keperluan rumah tangga, sehingga bisa juga diproduksi oleh pengusaha-pengusaha kecil. Sentra produksi terasi yang terbesar di Indonesia masih berada di daerah Cirebon, Tuban, Madura dan Bangka.
Jika daerah anda termasuk kawasan yang menghasilkan produksi ikan dan udang yang melimpah, maka usaha pembuatan terasi bisa menjadi alternatif bagi bisnis anda.
Untuk memulai usaha ini, ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan:
Tempat produksi
untuk melakukan proses pengolahan bahan baku (udang atau ikan), tempat fermentasi, penjemuran, penumbukan, penggaraman, dan sebagainya.
Alat Yang Diperlukan
Alat yang perlu disiapkan antara lain: timbangan, alat penghancur/penggiling/penumbuk, tempat fermentasi, perangkat penjemuran, wadah plastik, kain penyaring, cetakan, pembungkus produk.
Bahan Baku Terasi Ikan
Bahan baku ikan yang sering digunakan adalah ikan Selar gatel (Rembang), Badar/Teri (Krawang) dan sebagainya. Kepala ikan harus dibuang terlebih dahulu sebelum diproses lebih lanjut. Hindari penggunaan bahan baku ikan yang tidak baik, misalnya ikan yang telah lama disimpan dengan ciri mata suram dan tenggelam, sisik mudah lepas, warna kulit suram, insang berwarna kelabu dengan lendir tebal, dinding perut lembek, dan berbau agak busuk. Pilihlah ikan segar yang baru ditangkap oleh nelayan.
Bahan Baku Terasi Udang
Adapun bahan baku yang digunakan dalam pembuatan terasi udang adalah berupa rebon atau udang kecil dengan ukuran panjang berkisar antara 1 cm – 2,1 cm (membujur), lebar 0,3 cm dengan warna keputihan.
Bahan Tambahan
Garam berfungsi sebagai bahan pengawet dan juga untuk memantapkan citarasa. Pewarna berguna untuk mempercantik tampilan terasi. Perhatikan juga jenis pewarna yang diizinkan oleh BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan. Proses Pembuatan Terasi
- Proses pembersihan dan pencucian bahan baku (ikan atau udang) dengan air bersih.
- Menambahkan garam sekitar 5 – 7 % dari berat bahan baku. Tambahkan juga pewarna.
- Kemudian bahan baku diratakan dalam sebuah papan untuk proses penjemuran (setengah kering). Proses ini bisa berlangsung 4-6 hari tergantung cuaca.
- Langkah berikutnya adalah penghancuran (penghalusan) bahan baku. Bisa digiling dengan mesin atau ditumbuk secara manual. Setelah terasa halus, bahan baku dicetak dalam sebuah bentuk cetakan (biasanya berbentuk kotak atau silinder)
- Proses berikutnya kembali menjemur bahan yang telah dihaluskan dan dicetak. Pengeringan ini bisa berlangsung 3-4 hari.
- Setelah proses ini, bahan siap dikemas dalam brand merek produk yang akan dijual.
Jika produk terasi anda ternyata disukai konsumen dan mampu bersaing dalam kualitas dan harga dengan produk terasi lainnya, maka langkah selanjutnya melakukan promosi dan memperluas pemasaran. Anda juga sebaiknya melengkapi usaha anda dengan izin mendirikan usaha dan izin kesehatan produk dari dinas terkait di daerah anda. Selamat berjuang…!!!
Komentar
Posting Komentar