Eceng Gondok merupakan tumbuhan yang banyak kita jumpai di kawasan perairan daratan, seperti di sungai, rawa, waduk, situ, dan sejenisnya. Tanaman ini memiliki nama Latin Eichhornia Crassipes. Tanaman eceng gondok dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat pada kawasan perairan yang tercemar limbah, karena tanaman ini mampu mengikat berbagai senyawa logam berat yang terkandung dalam air, misalnya seng, besi, tembaga, serta raksa.
Perkembangbiakan yang pesat tersebut, dapat membuat daerah habitat eceng gondok menjadi cepat dangkal karena proses sedimentasi atau pengendapan.
Jika berlebihan, hal ini tentu berpotensi mendatangkan bencana luapan banjir karena aliran air tersumbat oleh eceng gondok. Oleh karena itu, pertumbuhan eceng gondok yang padat perlu dimanfaatkan agar menghasilkan produk yang bernilai ekonomis. Bagaimanakah caranya mengolah eceng gondok agar menjadi produk yang bisa dijual? Berikut sekilas uraiannya.
1. Digunakan sebagai Pakan Hewan Ternak
Hasil olahan eceng gondok dapat pula digunakan untuk campuran pakan ternak, misalnya ternak ayam pedaging. Dalam pengolahan tersebut, eceng gondok harus melalui proses fermentasi guna melunakkan kandungan serat kasar yang masih tinggi.
Dalam proses ini, tanaman eceng gondok digiling dan dicacah agar menjadi tepung, kemudian difermentasi secara padat melalui bantuan campuran mineral serta mikroba Trichoderma harzianum. Proses fermentasi ini berlangsung selama empat hari pada suhu ruang.
Dengan melakukan fermentasi tersebut, maka nilai gizi yang terkandung di dalam eceng gondok dapat meningkat. Protein kasar akan bertambah sekitar 61,81 %, sedangkan kandungan serat kasar berkurang hingga 18%. Oleh sebab itu, olahan eceng gondok hasil dari fermentasi bisa dicampurkan ke dalam pakan ayam hingga 15 %.
2. Dibuat untuk Menghasilkan Produk Kerajinan Tangan (Handicraft)
Eceng gondok ternyata dapat digunakan untuk bahan baku dalam membuat kerajinan tangan (handcrafting) yang cantik, estetik, dan juga bernilai jual tinggi. Batang eceng gondok dapat dibentuk menjadi tas, dompet, topi, kap lampu, bahkan juga kursi.
Harga jual sebuah tas cantik yang terbuat dari Eceng Gondok biasanya ditawarkan seharga Rp 20.000 hingga Rp 100.000 tergantung ukuran dan kreativitasnya. Sementara produk furniture Eceng Gondok sebagai pengganti bahan rotan, tentu memiliki harga jual yang lebih tinggi, bahkan pangsa pasar eksport-pun masih tetap terbuka luas.
Untuk sukses dalam bisnis ini, ada dua hal yang wajib anda pahami, yakni mengenal proses pengolahan eceng gondok menjadi bahan kerajinan serta memiliki kreativitas dalam menciptakan produk-produk kerajinan yang inovatif.
Berikut disajikan cara dan proses pengolahan tanaman eceng gondok menjadi bahan baku Handcraft. Setelah proses pengumpulan tanaman eceng gondok dari kawasan habitatnya, maka tahap selanjutnya adalah memisahkan pangkal tangkai eceng gondok dan pengeringan selama 2 minggu.
Sesudah eceng gondok kering, bentuk kepangan kepangan panjang. Bahan baku dari Eceng gondok pun sudah siap dianyam menjadi produk kerajinan tangan yang diinginkan.
3. Diolah sebagai Bahan Pembuatan Biogas
Biogas merupakan salah satu energi alternatif yang terus dikembangkan. Ada banyak bahan alam yang bisa digunakan untuk pembuatan biogas, satu diantaranya adalah tanaman eceng gondok. Untuk proses pembuatan biogas dari eceng gondok ternyata tidaklah terlalu sulit.
Yang perlu anda persiapkan adalah drum bekas yang telah dimodifikasi dengan penambahan pipa pengalir gas serta kantong plastik ataupun drum penampung gas. Proses pembuatan biogas dari bahan eceng gondok ternyata cukup ramah lingkungan karena tidak menimbulkan bau menyengat seperti pada proses produksi biogas dari kotoran hewan. Berikut ini akan diuraikan sekilas langkah-langkah pembuatan biogas eceng gondok.
Eceng gondok yang basah dicacah kecil-kecil berukuran kurang dari 1 cm. Setelah itu, bahan eceng gondok dimasukkan ke dalam drum modifikasi bersama dengan air (perbandingan 1: 1). Proses berikutnya adalah mendiamkannya selama seminggu untuk penguraian gas.
Setelah itu, keran yang ada di atas drum modifikasi dibuka untuk mengeluarkan oksigen. Untuk menguji keberhasilan proses pembuatan biogas tersebut, maka nyalakan korek api di dekat keran. Bila tetap menyala, berarti proses yang dilakukan telah sukses. Maka segeralah salurkan biogas tersebut ke dalam tempat atau wadah penampungan gas.
Melalui tempat penampungan tersebut, gas bisa anda salurkan menuju ke selang kompor. Jumlah biogas yang dihasilkan tergantung pada jumlah eceng gondok yang diolah di dalam drum. Sebagai gambaran, bahan eceng gondok seberat 200 kg akan mampu menghasilkan biogas yang cukup untuk kebutuhan rumah tangga dalam masa seminggu dengan pemakaian selama 1,5 jam / hari.
Selain mampu menghemat biaya, biogas dari bahan eceng gondok ternyata lebih aman dari potensi kecelakaan akibat kebocoran gas.
4. Diolah untuk Bahan Baku Pembuatan Briket
Briket yang biasa kita jumpai di rumah tangga adalah briket dari olahan kayu, serbuk gergaji, atau briket dari arang. Nah, ternyata sampah organik dari eceng gondok juga bisa diolah menjadi produk briket yang biasa kita gunakan untuk bahan bakar rumah tangga. Berikut ini cara pembuatan briket dari ecang gondok.
Cara pembuatannya cukup sederhana. Tahap pertama adalah mencacah atau memotong-motong eceng gondok menjadi seukuran ujung ruas jari, kemudian dijemur sekitar 3-4 hari agar menjadi kering. Setelah itu adalah tahap pencampuran potongan eceng gondok dengan tepung kanji (sebagai lem pengikat) sebanyak 20%.
Tepung kanji ditaburkan di atas cacahan eceng gondok kemudian ditambahkan air secukupnya hingga agak kental seperti lem. Aduk merata pada semua bahan. Tahap berikutnya adalah mencetak briket dengan alat press. Kemudian briket yang masih basah ini dikeringkan di bawah sinar matahari.
Tahap akhir dalam proses pembuatan briket ini adalah karbonisasi. Karbonisasi merupakan sebuah proses penting yang bertujuan untuk mendapatkan struktur rantai karbon yang lebih panjang. Semakin panjang rantai karbon, maka hasil yang diperoleh dalam pembakaran menjadi lebih sempurna atau lebih panas serta bersih.
Karbonisasi ini dapat dilakukan dengan melakukan pembakaran singkat dalam ruang tertutup (sedikit oksigen), misalnya menggunakan drum tertutup. Briket eceng gondok yang telah melewati tahap karbonisasi, siap digunakan untuk keperluan rumah tangga.
Demikianlah sekilas gambaran tentang 4 peluang usaha dari pemanfaatan tumbuhan eceng gondok. Semoga memberi inspirasi bisnis anda. Salam kerja & usaha!
Komentar
Posting Komentar